Belajar Ngaji di Cipondoh

Tempat Belajar Ngaji di Cipondoh


HUKUM TIDAK MEMBACA AL-QUR’AN 

Oleh 
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz 

Pertanyaan 
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz di tanya : Apa saran Syaikh yang mulia pada beberapa orang yang menggunakan saatnya sepanjang satu bulan bahkan juga berbulan-bulan namun tidak sempat menyentuh Kitab Allah sekalipun tanpa ada udzur. Serta, salah seseorang diantara mereka juga akan anda peroleh repot ikuti edisi-edisi Majalah yg tidak bermanfa’at? 

Jawaban 
Disunnahkan untuk seseorang mukmin serta mukminah untuk perbanyak bacaan pada Kitabullah dibarengi dengan tadabur serta pemahaman, baik lewat mushaf maupun hafalan. Hal semacam ini berdasar pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala 

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini yaitu satu kitab yang kami turunkan padamu penuh dengan barokah agar mereka memerhatikan ayat-ayatnya serta agar memperoleh pelajaran beberapa orang yang memiliki fikiran, ” Shad/38 : 29 

Serta firmanNya. 

 إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ﴿٢٩﴾لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ 

“Sesungguhnya beberapa orang yang senantiasa membaca kitab Allah serta membangun shalat serta menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami anugerahkan pada mereka dengan diam-diam serta terang-terangan, mereka itu menginginkan perniagaan yang akan tidak tidak untung. Supaya Allah menyempurnakan pada mereka pahala mereka serta menaikkan pada mereka dari karuniaNya. Sebenarnya Allah Maha Pengampun sekali lagi Maha Mensyukuri. ” Fathir/38 : 29-30 

Tilawah yang disebut meliputi bacaan serta Ittiba’ (pengamalan), bacaan dengan tadabbur serta pemahaman, sedang ikhlash pada Allah adalah fasilitas didalam Ittiba ‘ serta didalam tilawah itu juga ada pahala yang besar, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam 

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه

“Bacalah Al-Qur’an, karna ia akan tiba pada Hari Kiamat jadi penolong untuk beberapa orang yang membacanya. ”1 

Serta dalam sabda beliau yang beda, 

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik anda yaitu orang yang pelajari Al-Qur ‘an serta mengajarkannya. ” 2 

Serta dalam sabda beliau yang beda, 

 مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, jadi dia juga akan memperoleh satu kebaikan sedang satu kebaikan itu (bernilai) sepuluh kali lipatnya, saya tidak menyebutkan ‘Alif Laam Miim ‘ jadi satu huruf, walau demikian ‘Alif jadi satu huruf, ‘Laam ‘ jadi satu huruf serta ‘miim ‘ jadi satu huruf. ”3 

Demikian juga sudah ada hadits yang shahih dari beliau, sebenarnya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Abdullah bin Amr bin al-Ash. 

اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ 

Bacalah (khatamkan) Al-Qur’an dalam satu bulan sekali. ” ‘Abdullah bin ‘Amr lantas berkata, “Aku dapat menaikkan lebih dari itu. ” Beliau juga bersabda, “Bacalah (khatamkan) Al-Qur’an dalam tujuh hari, janganlah lebih dari pada itu. ”4 

Beberapa teman dekat Nabi mengkhatamkannya pada tiap-tiap satu minggu sekali. 

Wasiat saya pada semuanya beberapa qari Al-Qur’an supaya perbanyak bacaan Al-Qur’an lewat cara mentadabburi, mengerti serta melakukan perbuatan ikhlas karna Allah Subhanahu wa Ta’ala dibarengi maksud untuk memperoleh manfaat serta pengetahuan. Serta, sebaiknya juga bisa mengkhatamkannya tiap-tiap bln. sekali apabila ada keluangan, jadi lebih sedikit dari itu sekali lagi sebab yang sekian tersebut kebaikan yang banyak. Bisa mengkhatamkannya kurang dari satu minggu sekali serta yang paling utama supaya tidak mengkhatamkannya kurang dari tiga hari sekali karna hal sesuai sama itu yang sesuai sama panduan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abdullah bin Amr bin Al-Ash serta karna membacanya kurang dari tiga hari juga akan mengakibatkan keterburu-buruan serta tidak bisa mentadabburinya. 

Demikian pula, tidak bisa membacanya dari mushaf terkecuali dalam keadaan suci, sedang apabila membacanya dengan hafalan (diluar kepala) jadi tidak apa-apa meskipun tidak dalam keadaan berwudhu’. 

Sedang orang yang tengah junub, jadi dia tidak bisa membacanya baik lewat mushaf maupun dengan hafalan hingga dia mandi bersih dahulu. Hal semacam ini berdasar pada kisah Imam Ahmad serta beberapa pengarang buku-buku As-Sunan dengan sanad Hasan dari ‘Ali, sebenarnya dia berkata, “Tidak ada sesuatupun yang menahan (dalam versus kisah yang beda : menghambat) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari membaca Al-Qur’an terkecuali jinabah. ” 

Wa billahi at-Tawfiq. 

Fatawa al-Mar’ah, h. 96-97, Dari fatwa Syaikh ibn Baz 

Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama. Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia, Fatwa-Fatwa Terbaru, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerjemah Musthofa Aini, Penerbit Darul Haq 
_______ 
Footnote 
1. HR. Muslim, Shalah al-Musafirin (804). 
2. HR. Al-Bukhari, Fadha’il al-Qur’an (5027). 
3. HR. At-Tirmidzi, Fadha’il al-Qur ‘an (2910). 
4. HR. Al-Bukhari, Fadha ‘il al-Qur’an (5052) ; Muslim, ash-Shiyam (1159). 

Info Belajar Ngaji di Cipondoh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Ngaji di Tangerang

Belajar Ngaji di Ciledug

Belajar Ngaji di Cikokol