Belajar Ngaji di Kabupaten Tangerang

Alamat Belajar Ngaji di Kabupaten Tangerang


Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menerangkan kalau membaca kitab Allah ada dua jenis : 

Pertama, membaca hukmiyyah, yaitu membetulkan berita-berita yang ada serta melakukan hukumnya dengan menggerakkan perintahnya serta menjauhi larangannya. 

Ke-2, membaca lafzhiyyah, yaitu membaca lafaznya. Sudah datang nash-nash yang cukup banyak menjelaskan mengenai keutamaannya, baik membaca pada umumnya isi Alquran, surat spesifik ataupun ayat spesifik (lih. Majaalis Syahri Ramadhan, mengenai Fadhlu tilaawatil Qur’aan). 

Keutamaan Membaca Alquran 

Di bawah ini juga akan kami katakan keutamaan membaca Alquran : 

1. Sebaik-baik manusia yaitu orang yang belajar Alquran serta mengajarkannya. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه 

“Sebaik-baik anda yaitu orang yang belajar Alquran serta mengajarkannya. ” (HR. Bukhari) 

Hal tersebut karena Alquran yaitu firman Allah Rabbul ‘aalamin. Alquran adalah pengetahuan yang paling penting serta paling mulia, oleh karenanya orang yang pelajari serta mengajarkannya yaitu orang yang paling baik di bagian Allah Ta’ala. 

2. Alquran yaitu sebaik-baik ucapan 

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : 

“Allah sudah turunkan pengucapan yang terbaik (yakni) Al Quran. ” (QS. Az Zumar : 23) 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

« أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ »
“Amma ba’du, sebenarnya sebaik-baik ucapan yaitu kitab Allah, sebaik-baik panduan yaitu panduan Muhammad, seburuk-buruk masalah yaitu perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) serta semuanya bid’ah yaitu sesat. ” (HR. Muslim) 

Imam Syafi’i serta ulama yang lain memiliki pendapat kalau membaca Alquran adalah dzikr yang paling penting. 

3. Orang yang mahir membaca Alquran juga akan dengan beberapa malaikat 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Orang yang lancar membaca Alquran juga akan dengan malaikat utusan yang mulia sekali lagi berbakti, sedang orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat sekali lagi berat, jadi ia juga akan memperoleh dua pahala. ” (HR. Muslim) 

Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Alquran memperoleh dua pahala yaitu hasil dari membaca Alquran serta karna sudah bersusah payah untuk dia. 

4. Orang yang membaca Alquran dimisalkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi serta dalamnya manis. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ (البخاري)

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran yaitu seperti buah utrujjah ; aromanya wangi serta rasa-rasanya enak. Orang mukmin yg tidak membaca Alquran yaitu seperti buah kurma ; tak ada wanginya, namun rasa-rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran yaitu seperti tumbuhan raihaanah (kemangi) ; aromanya wangi namun rasa-rasanya pahit, sedang orang munafik yg tidak membaca Alquran yaitu seperti tumbuhan hanzhalah ; tak ada wanginya serta rasa-rasanya pahit. ” (HR. Bukhari-Muslim) 

5. Alquran juga akan berikan syafaat pada pembacanya 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Alquran, karna ia akan tiba pada hari kiamat memberi syafaat pada pembacanya. ” (HR. Muslim) 

6. Membaca satu atau dua ayat Alquran tambah baik dari pada peroleh satu atau dua ekor onta yang besar 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda pada beberapa teman dekat : 

« أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ »

“Siapakah diantara kalian yang menyukai pergi pagi sehari-hari ke Bathhan atau ‘Aqiq serta pulangnya membawa dua onta yang besar punuknya tanpa ada lakukan dosa serta mengambil keputusan tali silaturrahim? ” Beberapa teman dekat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami sukai hal tersebut. ” Beliau bersabda : “Tidak adakah salah seseorang diantara anda yang pergi ke masjid, lantas ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sebenarnya hal tersebut tambah baik dari pada peroleh dua ekor onta, tiga ayat tambah baik dari pada tiga ekor onta, empat ayat tambah baik dari pada empat ekor onta serta (bila lebih) sesuai sama jumlah itu dari sebagian ekor onta. ” (HR. Muslim) 

7. Rahmat serta ketentraman juga akan turun saat berkumpul membaca Alquran 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ 

“Tidaklah berkumpul satu golongan di satu diantara tempat tinggal Allah, mereka membaca kitab Allah serta pelajarinya, terkecuali juga akan turun ketentraman pada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh beberapa malaikat serta Allah juga akan mengatakan mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya. ” (HR. Muslim) 

8. Karna kemuliaan Alquran, tidak layak untuk yang sudah menghapalnya menyebutkan “Saya lupa ayat ini serta itu”, namun sebaiknya menyebutkan “Ayat ini sudah terlupakan. ” 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ وكيْتَ بل هو نُسِّيَ 

“Janganlah salah seseorang diantara anda berkata : “Saya lupa ayat ini serta ini”, bahkan juga ayat itu sudah dilupakan. ” (HR. Muslim) 

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karna ucapan “saya lupa” berkesan ada sikap tidak perduli dengan ayat Alquran yang dihapalnya hingga ia juga melupakannya. ” 

9. Membaca satu huruf Alquran juga akan peroleh sepuluh kebaikan 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ 

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, jadi ia juga akan memperoleh satu kebaikan dengan huruf itu, serta satu kebaikan juga akan dilipatgandakan jadi sepuluh. Saya tidak menyebutkan Alif Laam Miim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf serta Mim satu huruf. ” (HR. Tirmidzi) 

10. Alquran adalah tali Allah 

Ali bin Abi Thalib berkata, “Alquran yaitu Kitabullah, di dalamnya ada berita generasi sebelumnya kalian, berita yang juga akan berlangsung sesudah kalian serta jadi hukum diantara kalian. Alquran yaitu ketentuan yang serius bukanlah main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong tentu dibinasakan Allah, barangsiapa mencari panduan pada selainnya tentu disesatkan Allah. Dialah tali Allah yang kuat, peringatan yang bijaksana serta jalan yang lurus. Dengan Alquran udara nafsu akan tidak menyeleweng serta lisan akan tidak rancu. Paraulama akan tidak terasa cukup (dalam membacanya serta pelajarinya), Alquran akan tidak usang karna banyak pengulangan, serta akan tidak habis keajaibannya. Dialah Alquran, dimana jin tidak berhenti mendengarnya hingga mereka menyebutkan ; “Sungguh kami mendengar Alquran yang penuh keajaiban, tunjukkan ke jalan lurus, jadi kami beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya tentu benar, barangsiapa beramal dengannya tentu di beri pahala, barangsiapa berhukum dengannya pastinya adil, serta barangsiapa mengajak padanya pastinya ditunjuki ke jalan yang lurus. ” 

11. Pembaca Alquran juga akan ditinggikan derajatnya 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا 

“Akan disebutkan pada pembaca Alquran “Bacalah serta naiklah (ke derajat yang tinggi), dan tartilkanlah seperti anda mentartilkannya saat didunia, karna kedudukanmu pada akhir ayat yang anda baca. ” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi) 

12. Dengan Alquran, Allah meninggikan satu golongan serta dengannya juga Allah merendahkan satu kaum 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah meninggikan satu golongan karna Alquran ini serta merendahkan juga karena itu. ” (HR. Muslim) 

Yaitu untuk orang yang pelajari Alquran serta mengamalkan berisi, jadi Allah juga akan meninggikannya. Demikian sebaliknya, untuk orang yang ketahuinya, tetapi jadi memungkirinya, jadi Allah juga akan merendahkannya. 

13. Orang yang membaca Alquran dengan terang-terangan seperti bersedekah dengan terang-terangan 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
  
 اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ 

“Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, serta orang yang membaca Alquran dengan tersembunyi seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi. ” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi serta Nasa’i, saksikan Shahihul Jaami’ : 3105) 

Oleh karenanya, untuk orang yang cemas riya’ lebih paling utama membacanya dengan sembunyi. Tetapi bila tidak cemas, jadi lebih paling utama dengan terang-terangan. 

14. Beberapa penghapal Alquran dimuliakan oleh Islam 

Diantara bentuk pemuliaan Islam pada mereka yaitu : 

Mereka lebih memiliki hak diangkat jadi imam 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Hendaknya yang mengimami satu golongan itu orang yang paling banyak (hapalan) pada Kitab Allah Ta’ala (Alquran). Bila mereka sama dalam hapalan, jadi yang lebih ketahui mengenai sunah. Bila mereka sama dalam pengetahuannya mengenai sunah, jadi yang paling paling depan hijrahnya. Bila mereka sama dalam hijrahnya, jadi yang paling paling depan masuk Islamnya –dalam kisah beda dijelaskan “Paling tua umurnya”-, jangan sampai seseorang mengimami orang yang lain dalam lokasi kekuasaannya, serta jangan sampai ia duduk ditempat istimewa yang berada di tempat tinggal orang yang lain terkecuali dengan izinnya. ” (HR. Muslim) 

Mereka lebih diprioritaskan dimasukkan kedalam liang lahad, bila beberapa orang yang meninggal 
Ketika perang Uhud banyak beberapa teman dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang gugur, jadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan supaya yang lebih diprioritaskan dimasukkan ke liang lahad yaitu beberapa penghapal Alquran. 

Memiliki hak memperoleh penghormatan di orang-orang 
Oleh karenanya, di jaman Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu, beberapa penghapal Alquran duduk di majlis musyawarahnya. 

Memiliki hak diangkat jadi pimpinan safar 
Imam Tirmidzi meriwayatkan –dan dia menghasankannya- kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat kirim utusan sebagian orang, lantas beliau memohon semasing untuk membacakan Alquran, jadi mereka juga membacakan Alquran. Saat itu ada anak muda yang nyatanya semakin banyak hapalannya, jadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya : “Surat apa sajakah yang anda hapal, wahai fulan? ” Ia menjawab : “Saya hapal surat ini, itu serta surat Al Baqarah. ” Beliau berkata : “Apakah anda hapal surat Al Baqarah? ” Ia menjawab : “Ya. ” Jadi Beliau bersabda : “Berangkatlah, kamulah ketuanya. ” 

Saat itu ada seseorang yang terpenting diantara mereka berkata : “Demi Allah, tak ada yang menghalangiku untuk pelajari suratAl Baqarah terkecuali karna cemas tidak mampu mengamalkannya. ” Jadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ، وَاقْرَأُوْهُ فَاِنَّ مَثَلُ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوْحُ رِيْحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَمَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوْكِىَ عَلَى مِسْكٍ 

“Pelajarilah Alquran serta bacalah, karna perumpamaan Alquran untuk orang yang pelajarinya lalu membacanya seperti kantong yang penuh dengan wangi-wangian, di mana wanginya semerbak ke tiap-tiap tempat, serta perumpamaan orang yang pelajarinya lalu tidur (tidak mengamalkannya) walau sebenarnya Alquran berada di hatinya seperti kantong yang diisi wangi-wangian tetapi terikat. ” 

15. Tanda cinta pada Allah yaitu menyukai Alquran 

Ibnu Mas’ud berkata, “Barangsiapa yang menginginkan disayangi Allah serta Rasul-Nya, jadi cermatilah : “Jika ia menyukai Alquran, bermakna ia menyukai Allah serta Rasul-Nya. ” (HR. Thabraniy dengan isnad, dimana beberapa perawinya tsiqah) 

Utsman bin ‘Affan berkata, “Kalau seumpamanya hati kita bersih, pasti akan tidak kenyang (membaca) kitabullah. ” 

Info Belajar Ngaji di Kabupaten Tangerang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Ngaji di Tangerang

Belajar Ngaji di Ciledug

Belajar Ngaji di Cikokol